Paket Busana dan Tata Rias Pengantin Paes Ageng Jangan Menir Prezy Salon

Posted on

Anda sedang merencanakan pernikahan anda? Ingin mengambil konsep adat Jawa Yogyakarta? Bagi sebagian orang busana dan tata rias adat Jawa Yogyakarta terkenal dengan keindahan dan makna yang mendalam dari setiap busana pengantin, aksesoris, hingga detail riasan wajah. Salah satunya yang paling populer adalah busana dan tata rias pengantin paes ageng jangan menir.

Paket Busana dan Tata Rias Pengantin Paes Ageng Jangan Menir Prezy Salon

Paket Busana dan Tata Rias Pengantin Paes Ageng Jangan Menir Prezi Salon

Busana dan tata rias pengantin paes ageng jangan menir ini awal mulanya berasal dari pernikahan di Keraton terdahulu. Adat busana dan tata rias Jawa Yogyakarta ini, pada dasarnya hanya boleh digunakan oleh orang-orang Keraton. Namun seiring berkembangnya zaman adat busana dan tata rias pengantin Jawa Yogyakarta ini dapat digunakan untuk pernikahan masyarakat umum.

Busana dan Tata Rias Pengantin Paes Ageng Jangan Menir untuk Perempuan

Bagi anda perempuan, busana dan tata rias yang digunakan antara lain cunduk mentul, sanggul bokor, cengkorongan, citak, alis tanduk rusa dan jahitan mata, kalung tiga susun, gelang naga, dan yang terakhir adalah dodotan.

Cunduk mentul merupakan 5 buah hiasan yang memiliki bentuk tangkai bunga yang dipasang diatas kepala pengantin perempuan. Sanggul bokor merupakan rambut yang digelung ke belakang dan berbentuk bokor, serta dihiasi rajutan berupa bunga melati. Cengkorong merupakan pembuatan pola di bagian dahi.

Citak merupakan sebuah riasan yang berbentuk layang-layang kecil, dimana terletak di antara alis dan terbuat dari daun sirih. Alis tanduk rusa merupakan alis mempelai perempuan yang dibentuk dengan ujung bercabang dua seperti layaknya sebuah tanduk rusa.

Rusa ini diibaratkan sebagai hewan yang perkasa, sehingga diharapkan pengantin perempuan pun akan tangguh dan perkasa. Sedangkan jahitan mata merupakan bentuk dua garis hitam yang telah digambar dari ujung mata menuju dan menyatu yang berujung di kepala.

Kalung tiga susun merupakan sebuah lambang sebagai tiga tahapan kehidupan manusia, yaitu lahir, menikah dan kemudian meninggal. Gelang naga merupakan aksesoris yang dipakai di lengan pengantin. Kepala naga ini diletakkan di lengan pengantin dengan menghadap ke belakang dan memiliki sebuah makna untuk menolak bala. Dodotan merupakan pakaian yang dikenakan pengantin perempuan yang terdiri dari kain cinde dan dodotan itu sendiri.

Busana dan Tata Rias Pengantin Paes Ageng Jangan Menir untuk laki-Laki

Busana dan tata rias pengantin paes ageng jangan menir untuk laki-laki terlihat lebih simpel dibandingkan untuk perempuan. Walaupun demikian tidak menghilangkan nilai mewah, elegan, dan gagah bijaksana selayaknya laki-laki Jawa Yogyakarta. Bagi laki-laki, busana dan tata rias yang digunakan antara lain kuluk, sumping, kalung 3 susun, dan keris.

Kuluk merupakan penutup kepala yang berbentuk seperti peci tinggi. Sumping merupakan hiasan di telinga mempelai laki-laki. Kalung 3 susun yang dikenakan pengantin laki-laki memiliki makna sama halnya dengan pengantin perempuan, yaitu melambangkan tiga tahapan kehidupan manusia, yaitu lahir, menikah, dan kemudian meninggal. Selanjutnya yang terakhir adalah keris, keris ini digunakan sebagai aksesoris untuk pengantin laki-laki.

Busana dan tata rias pengantin paes ageng jangan menir memiliki keindahan dan makna mendalam dari setiap sudutnya. Selain itu, busana dan tata rias adat Jawa Yogyakarta ini sangat detail dan rumit. Anda yang ingin menggunakan konsep pernikahan dengan busana dan tata rias adat Jawa Yogyakarta ini tidak perlu khawatir. Anda dapat mempercayakannya kepada Prezy Salon.

Prezy Salon akan membantu segala kebutuhan anda mulai dari busana dan tata riasnya. Prezy Salon memiliki tenaga dan pekerja yang sudah ahli di bidangnya dan profesional. Sehingga kepuasan anda terhadap hasil yang diberikan sudah tidak diragukan kembali. Paket busana dan tata rias pengantin paes ageng jangan menir percayakan saja pada Prezy Salon.